Competitions
Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti, dengan tegas mendukung keputusan klubnya untuk memboikot upacara Ballon d'Or 2024. Boikot ini dilakukan sebagai bentuk protes karena mereka meyakini bahwa pemain bintang mereka, Vinicius Junior, seharusnya yang memenangkan penghargaan tersebut. Namun, gelar Ballon d'Or akhirnya diberikan kepada gelandang Manchester City, Rodri.
Ancelotti menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan bentuk ketidakhormatan terhadap Rodri. Sebaliknya, langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan penuh kepada Vinicius Junior. "Kami pikir Vini adalah pemenangnya," kata Ancelotti, menjelaskan alasan di balik sikap klub.
Real Madrid merasa Vinicius Junior layak memenangkan Ballon d'Or karena kontribusi luar biasanya sepanjang musim. Pemain asal Brasil ini tampil gemilang di berbagai kompetisi, terutama di Liga Champions. Ancelotti juga menambahkan bahwa keputusan ini tidak berarti mereka meremehkan Rodri. "Rodri adalah pemain yang fantastis, dan dia mungkin seharusnya menang tahun lalu," ujar Ancelotti.
Meskipun Real Madrid baru saja mendatangkan bintang besar seperti Kylian Mbappé, Vinicius tetap menjadi pilar utama tim. Performanya di Liga Champions menjadi bukti nyata peran sentralnya dalam kesuksesan klub.
Keputusan untuk memboikot upacara Ballon d'Or bukanlah keputusan ringan. Akibatnya, tidak ada perwakilan dari Real Madrid yang hadir dalam acara tersebut, meskipun klub sebenarnya menerima penghargaan sebagai Klub Pria Terbaik Tahun Ini. Ancelotti sendiri juga tidak menghadiri acara untuk menerima Trofi Johan Cruyff sebagai pelatih terbaik.
Bahkan Kylian Mbappe, yang baru bergabung dengan Real Madrid, juga tidak hadir dalam acara tersebut. Keputusan ini menunjukkan betapa seriusnya Real Madrid dalam mempertahankan sikap mereka. Selain itu, banyak pemain Real Madrid, baik yang masih aktif maupun mantan pemain, menggunakan media sosial untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap hasil Ballon d'Or tahun ini.
Setelah Rodri diumumkan sebagai pemenang Ballon d'Or, berbagai pemain Real Madrid menyuarakan dukungan mereka untuk Vinicius Junior. Eduardo Camavinga, misalnya, menyebut Vinicius sebagai "pemain terbaik di dunia." Sementara itu, Andrey Lunin dan Eder Militao juga menunjukkan solidaritas mereka melalui media sosial. Toni Kroos bahkan lebih dulu menyatakan dukungannya dengan menyebut Vinicius sebagai "yang terbaik" dalam sebuah unggahan Instagram.
Dukungan ini memperlihatkan betapa besar kepercayaan para pemain Real Madrid terhadap Vinicius Junior sebagai pemain yang pantas menerima penghargaan tertinggi di dunia sepak bola.
Di tengah kontroversi ini, manajer Manchester City, Pep Guardiola, mencoba meredam ketegangan antara kedua klub. Ia mengakui bahwa Vinicius Junior memang menjalani musim yang luar biasa dan bisa saja memenangkan penghargaan tersebut. "Vinicius memiliki tahun yang luar biasa. Dia bisa saja menang," ujar Guardiola.
Guardiola juga menegaskan bahwa tidak ada permusuhan antara Manchester City dan Real Madrid terkait hasil Ballon d'Or. Menurutnya, penghargaan ini selalu menjadi subjek perdebatan setiap tahun, dan setiap orang memiliki pendapat masing-masing.
Meskipun Vinicius mengalami beberapa kendala musim ini, termasuk cedera dan suspensi yang membatasi jumlah penampilannya di La Liga, Ancelotti tetap sangat puas dengan kontribusinya. Vinicius berhasil mencetak 17 gol dan memberikan banyak assist sepanjang musim.
Ancelotti juga menepis anggapan bahwa Vinicius merasa terpengaruh secara negatif karena tidak memenangkan Ballon d'Or. Ia menegaskan bahwa pemain Brasil itu tetap tampil dengan performa terbaiknya, termasuk dalam pertandingan derby yang menunjukkan kualitasnya sebagai pemain kelas dunia.
Terlepas dari kontroversi seputar Ballon d'Or, Real Madrid tetap berkomitmen untuk meraih kesuksesan di masa depan. Di bawah kepemimpinan Ancelotti, tim terus berusaha mencapai prestasi tertinggi di kompetisi domestik dan Eropa.
Dukungan kuat yang diberikan klub kepada pemainnya menunjukkan bahwa Real Madrid bukan hanya sekadar klub sepak bola, tetapi juga keluarga yang selalu membela anggotanya. Ancelotti dan seluruh skuad tetap berfokus pada target besar mereka, yaitu memenangkan lebih banyak trofi dan membuktikan bahwa Vinicius Junior memang salah satu pemain terbaik di dunia.
Dengan semangat yang terus menyala, Real Madrid siap menghadapi tantangan berikutnya dan membuktikan bahwa keputusan mereka untuk membela Vinicius bukanlah sekadar emosi sesaat, melainkan keyakinan yang mendalam terhadap kemampuan dan kontribusi pemain mereka di lapangan. Simak terus informasi terbaru sepak bola lainnya hanya di ShotsGoal!