Competitions
Sam Kerr, pesepak bola Australia yang saat ini bermain untuk Chelsea, divonis tidak bersalah oleh pengadilan Inggris perihal kasus ujaran rasisme yang menimpa dirinya.
Kerr dituduh melakukan pelecehan rasial terhadap seorang petugas Polisi Metropolitan pada tanggal 30 Januari 2023, saat sedang bersama kekasihnya, Kristie Mewis. Diketahui, Kerr dan Mewis saat itu baru saja selesai minum-minum di sebuah bar di London. Dalam kondisi setengah mabuk, keduanya memutuskan pilihan bijak untuk menumpangi taksi pulang menuju kediamannya.
Dalam perjalanan, Mewis secara tidak secara muntah di dalam taksi, sehingga membuat sang supir taksi kesal. Sang supir taksi tersebut kemudian mengebut ke arah Kantor Polisi Twickenham, di mana sang supir berencana melaporkan kedua perempuan tersebut. Di sini lah awal mula kasus bermula.
Karena dalam kondisi setengah mabuk dan ketakutan, kedua perempuan tersebut mengira sang supir taksi ingin menculik mereka. Apalagi, berdasarkan pernyataan dari Kerr, sang supir taksi diketahui mengebut selama kurang lebih 20 menit. Ini membuat Mewis menendang kaca bagian belakang dari taksi tersebut untuk mencoba meminta tolong kepada orang-orang di luar taksi. Setelah taksi sampai ke kantor polisi yang dimaksud, kedua belah pihak (sang supir taksi dan Kerr) mencoba menjelaskan kronologi kejadian kepada seorang polisi yang sedang bertugas.
Sang polisi, yang belakangan diketahui bernama Stephen Lovell, menganggap pernyataan Kerr mengada-ada. Dia terkesan berpihak dengan sang supir taksi, sehingga Kerr pun naik pitam dengan Lovell yang tidak mempercayainya. Di momen ini lah, Kerr mengatakan, "Anda ini seorang laki-laki yang mempunyai hak istimewa sebagai seorang kulit putih, tetapi Anda bertindak seperti orang bodoh."
Lovell merasa geram atas pernyataan tersebut. Meski kemudian dia membebaskan kedua perempuan tersebut serta sang supir taksi setelah Kerr bersikeras dia bersedia membayar kerugian yang disebabkan oleh Mewis, sang polisi ternyata menyimpan dendam. Pada tanggal 5 Desember 2023, Lovell mengajukan pernyataan untuk berusaha menjerat Kerr ke dalam kasus hukum ini.
Pada tanggal 4 Maret 2024, Kerr dipanggil pengadilan Inggris dan dituduh melakukan pelecehan rasial terhadap Lovell. Dia mengaku tidak bersalah dan persidangan dijadwalkan pada Februari 2025. Kerr bersedia menjalankan sidang pada waktu yang ditentukan.
Pada tanggal 3 Februari lalu, persidangan resmi dimulai. Kedua belah pihak memberikan pernyataan masing-masing dalam persidangan ini. Tentunya, persidangan ini menarik perhatian, tidak terkecuali penggemar sepak bola.
Akhirnya, setelah delapan hari yang melelahkan, Kerr divonis tidak bersalah. Para juri memutuskan jika Kerr mengucapkan kalimat tersebut bukan dalam nada rasis, melainkan menyampaikan pernyataan. Apalagi, mereka juga melihat jika Kerr memang seperti tidak dipedulikan oleh sang polisi pada awal mula kasus berlangsung.
Kerr sendiri beberapa hari kemudian memberikan pernyataan mengenai keputusan. "Setelah putusan tidak bersalah hari ini, saya akhirnya bisa melupakan masa sulit ini. Saya sadar saya salah memilih kata-kata dalam menyampaikan pernyataan saya. Tetapi, saya bisa pastikan, tidak ada maksud rasis dalam pernyataan saya. Saya merasa tenang karena keadilan telah tersampaikan. Sekarang saya bisa sepenuhnya fokus untuk kembali ke lapangan dan menantikan tahun depan yang menyenangkan bagi saya dan keluarga," ujar Kerr.
Insiden ini tentunya menjadi menarik, karena kejadian ini mungkin saja tidak akan cepat dilupakan oleh dunia sepak bola. Mau mendapatkan berita-berita sepak bola seperti ini secara up-to-date? Ikuti terus ShotsGoal sebagai sumber berita terkini seputar dunia sepak bola!