Cuaca Ekstrem Hantam Piala Dunia Antarklub 2025, Jadwal Berantakan, Pemain Tersiksa!
Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 tengah menghadapi tantangan serius terkait kondisi cuaca ekstrem yang mengganggu jalannya turnamen. Sejumlah pertandingan sudah mengalami penundaan akibat hujan lebat, badai petir, dan gelombang panas yang melanda beberapa kota tuan rumah.
Laga antara Benfica melawan Auckland City di Grup C, misalnya, harus tertunda lebih dari dua jam karena hujan deras disertai petir di Orlando. Hal serupa terjadi pada laga Mamelodi Sundowns menghadapi Ulsan HD, yang baru dimulai lebih dari satu jam dari jadwal seharusnya.
Tidak hanya itu, pertandingan Palmeiras melawan Al-Ahly di New Jersey dan Salzburg kontra Pachuca di Cincinnati juga sempat dihentikan sementara akibat cuaca buruk.
Penundaan-penundaan ini menimbulkan tantangan besar bagi panitia penyelenggara dalam menjaga kelancaran jadwal. Bahkan, pihak penyiaran televisi juga menghadapi risiko tumpang tindih jadwal siaran jika kondisi cuaca terus tidak bersahabat.
Ancaman Gelombang Panas dan Dampaknya bagi Tim
Selain badai, panas ekstrem juga menjadi perhatian utama di Piala Dunia Antarklub kali ini. Fossil Free Football memperingatkan bahwa sekitar 10 pertandingan berisiko digelar dalam suhu mencapai 41°C, terutama laga Real Madrid versus Pachuca dan Benfica melawan Bayern di Charlotte. Stadion-stadion yang digunakan sebagian besar tidak memiliki atap pelindung, menambah risiko bagi pemain dan penonton.
Beberapa pemain telah mengeluhkan dampak suhu tinggi, seperti Marcos Llorente (Atletico Madrid) yang mengaku kesakitan seusai bermain dalam suhu 32°C. "Jari kaki saya sakit, kuku saya sakit... ini luar biasa," ujarnya. Bahkan, sebagian penonton terpaksa meninggalkan stadion karena tidak kuat menahan panas menyengat.
FIFA telah merespons dengan menetapkan jeda pendinginan di menit ke-30 dan 75 serta memperbolehkan penonton membawa botol air kosong. Namun, kritik terus berdatangan bahwa langkah ini belum cukup untuk menjamin keselamatan semua pihak.
Implikasi untuk Piala Dunia 2026 dan Seruan Perbaikan
Kondisi cuaca ekstrem di Piala Dunia Antarklub ini memberikan gambaran awal tantangan yang mungkin dihadapi pada Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Para pakar, seperti Dr. Chris Tyler, memperingatkan bahwa panas berlebihan bisa menjadi "lawan terberat" dalam turnamen besar.
Fossil Free Football juga mendesak FIFA untuk segera mengambil langkah lebih tegas, termasuk menjadwalkan pertandingan pada waktu yang lebih sejuk dan menyiapkan fasilitas pendingin memadai.
Dengan semakin seringnya cuaca ekstrem akibat perubahan iklim, FIFA dituntut untuk mengambil kebijakan proaktif demi keselamatan pemain, ofisial, dan penonton. Jangan lewatkan laporan lengkap, wawancara, dan analisis seputar Piala Dunia Antarklub hanya di ShotsGoal!